Negara Baru Brics Tetap Gunakan Dolar AS Unruk Beli minyak

Negara Baru Brics, Kelompok BRICS mengalami hambatan dalam melakukan dedolarisasi. Hambatan ini terjadi karena dua anggota barunya enggan menggunakan transaksi mata uang lokal untuk transaksi komoditas minyak mentah.

Negara Baru Brics

Negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) telah lama berupaya mengurangi dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional, termasuk dalam pembelian minyak. Namun, meskipun ada inisiatif untuk menggunakan mata uang lokal atau alternatif seperti yuan Tiongkok, banyak transaksi minyak masih dilakukan dalam dolar AS.

Upaya De-dolarisasi oleh BRICS

BRICS telah mempertimbangkan berbagai langkah untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Misalnya, Tiongkok dan Brasil mencapai kesepakatan pada Maret 2023 untuk melakukan perdagangan menggunakan mata uang mereka sendiri. Selain itu, Rusia telah mendorong penggunaan “petroyuan” sebagai upaya de-dolarisasi berikutnya .​

Kendala dalam Implementasi

Meskipun ada upaya tersebut, transisi dari dolar AS ke mata uang lain dalam perdagangan minyak menghadapi berbagai tantangan. Dolar AS masih mendominasi sebagai mata uang cadangan global, dengan sekitar 58% dari cadangan devisa dunia . Selain itu, infrastruktur keuangan global masih sangat bergantung pada dolar.

Peran Negara Anggota Baru BRICS

Ekspansi BRICS dengan menambahkan anggota baru seperti Arab Saudi, Iran, dan Uni Emirat Arab—yang merupakan produsen minyak utama—dapat mempengaruhi dinamika penggunaan mata uang dalam perdagangan minyak. Namun, meskipun ada potensi untuk beralih ke mata uang lain, banyak transaksi minyak dari negara-negara ini masih dilakukan dalam dolar AS.

Prospek Masa Depan

Meskipun ada dorongan untuk de-dolarisasi, dolar AS kemungkinan akan tetap menjadi mata uang dominan dalam perdagangan minyak untuk beberapa waktu ke depan. Namun, dengan meningkatnya upaya dari BRICS dan negara lain, serta perkembangan geopolitik dan ekonomi global, peran mata uang lain seperti yuan mungkin akan meningkat di masa mendatang.

Kesimpulan

Meskipun BRICS berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Dalam perdagangan global, kenyataannya mata uang ini masih tetap dominan dalam transaksi minyak. Hal in termasuk oleh anggota baru seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Faktor seperti kestabilan dolar, infrastruktur keuangan global, serta kebijakan perdagangan membuat peralihan ke mata uang lain berjalan lambat. Namun, dengan semakin meningkatnya inisiatif penggunaan mata uang lokal, masa depan perdagangan minyak tanpa dominasi dolar AS masih tetap terbuka.

Dewabet88

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*