RI Kena Tarif Trump 19% Mulai 7 Agustus, Begini Saran Anindya Bakrie

RI Kena Tarif Trump 19% Mulai 7 Agustus, Begini Saran Anindya Bakrie – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Anindya Bakrie mengimbau pelaku usaha, terutama yang bergerak di sektor padat karya untuk meningkatkan kapasitas mereka menjelang penerapan kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

Tarif Trump 19%

RI Kena Tarif Trump 19% Mulai 7 Agustus, Begini Saran Anindya Bakrie Tak hanya itu saja, Anindya menyarankan agar pemerintah tidak hanya berfokus pada pasar AS, tetapi juga dari Eropa. KADIN akan menggelar retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah pada 7 – 10 Agustus 2025. Disebutkan, setidaknya ada 188 petinggi KADIN yang akan ikut serta, dengan rincian 150 petinggi KADIN pusat dan 38 KADIN provinsi. Tujuan retret ini, menurutnya untuk memperkuat kemitraan strategis dengan pemerintah dan tentu memperkuat KADIN hingga Kabupaten dan Kota.

RI Kena Tarif Trump 19% Mulai 7 Agustus, Begini Saran Anindya Bakrie

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengguncang hubungan dagang global dengan memberlakukan kebijakan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. Mulai 7 Agustus 2025, produk-produk tertentu asal Indonesia akan dikenakan tarif bea masuk sebesar 19%. Kebijakan ini menjadi pukulan berat, khususnya bagi sektor padat karya yang sangat bergantung pada ekspor ke AS.

Menanggapi kondisi ini, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Anindya Bakrie, memberikan imbauan penting kepada pelaku usaha nasional agar tidak hanya bertahan, tetapi juga dapat beradaptasi dan bersaing di tengah situasi yang tidak pasti.


Apa Itu Tarif Resiprokal Trump?

Tarif resiprokal adalah kebijakan perdagangan di mana suatu negara memberlakukan tarif serupa terhadap negara yang dianggap melakukan praktik dagang tidak adil. Dalam konteks ini, Presiden Trump menganggap bahwa Indonesia menerapkan hambatan dagang atau memberikan subsidi tertentu yang merugikan produk-produk AS di pasar global.

Akibatnya, barang-barang ekspor dari Indonesia—terutama dari sektor tekstil, alas kaki, furnitur, dan produk agrikultur—akan dikenakan tarif tambahan saat memasuki pasar AS.


Dampak Tarif 19% terhadap Ekspor Indonesia

Penurunan Daya Saing Produk

Tarif 19% secara langsung akan membuat produk Indonesia lebih mahal dibanding kompetitor dari negara yang tidak terkena tarif serupa, seperti Vietnam atau Bangladesh.

Ancaman PHK di Sektor Padat Karya

Sektor seperti tekstil dan garmen yang mempekerjakan jutaan pekerja berisiko terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akibat potensi penurunan pesanan dari AS.

Ketergantungan Terhadap Pasar Ekspor

Amerika Serikat merupakan salah satu pasar utama ekspor Indonesia, terutama bagi UMKM dan industri berorientasi ekspor. Kebijakan ini dapat menggoyang struktur ekonomi ekspor nasional.


Imbauan Anindya Bakrie: Strategi Hadapi Tarif Trump

Anindya Bakrie menyatakan bahwa meskipun kebijakan ini mengejutkan, pelaku usaha Indonesia tidak boleh panik. Berikut beberapa saran strategis dari Ketua KADIN untuk menghadapi tantangan ini:

Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Produksi

“Daripada mengeluh, kita harus upgrade. Mulai dari SDM, proses produksi, hingga desain produk,” ujar Anindya.

Pelaku usaha perlu berinvestasi pada otomatisasi, pelatihan tenaga kerja, dan peningkatan kualitas produk agar bisa tetap bersaing meskipun ada hambatan tarif.

Contoh: Industri garmen dapat beralih dari produksi massal ke produk bernilai tambah tinggi seperti fashion berkelanjutan atau edisi terbatas.

Diversifikasi Pasar Ekspor

Anindya menyarankan agar pelaku usaha tidak terpaku pada pasar AS saja. Kawasan Asia, Eropa Timur, Afrika, dan Timur Tengah bisa menjadi alternatif baru yang sedang tumbuh.

Data dukung: Menurut BPS, ekspor ke kawasan non-tradisional seperti Afrika tumbuh 8,2% tahun lalu, menunjukkan potensi pasar baru yang belum tergarap maksimal.

Manfaatkan Perjanjian Dagang Regional

Indonesia saat ini telah menjalin berbagai perjanjian dagang seperti:

  • RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership)

  • IEU-CEPA (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement)

Melalui kerja sama ini, pelaku usaha bisa mendapatkan akses tarif preferensial ke berbagai negara mitra.

Kolaborasi Antarpelaku Usaha dan Pemerintah

Anindya menekankan pentingnya komunikasi dua arah antara pelaku usaha dan pemerintah, baik pusat maupun daerah.


Peran Pemerintah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Kebijakan luar negeri dan dagang tentu menjadi wewenang pemerintah. Namun, agar pelaku usaha tidak menanggung beban sendirian, pemerintah dapat melakukan hal berikut:

a. Substitusi Pasar dan Promosi Ekspor

Kementerian Perdagangan dapat memperkuat promosi produk Indonesia di luar pasar AS, melalui pameran dagang, business matching, dan promosi digital.

b. Insentif untuk Industri Padat Karya

Relaksasi pajak, subsidi bunga kredit, hingga program restrukturisasi pinjaman bisa menjadi penyelamat bagi sektor yang paling terdampak.

c. Negosiasi Diplomatik

Melalui WTO atau jalur bilateral, Indonesia bisa menempuh upaya diplomatik untuk melawan kebijakan tarif yang dianggap tidak adil.


Peluang di Tengah Tantangan

Meskipun situasi ini menantang, banyak pelaku usaha yang justru melihatnya sebagai momentum untuk bertransformasi.

Studi Kasus: UMKM Kerajinan Kayu Jepara

Salah satu pengusaha kerajinan kayu asal Jepara menyebut bahwa mereka kini mulai mengincar pasar Timur Tengah setelah dikenakan tarif tinggi di AS. Dengan bantuan digital marketing dan e-commerce lintas negara, mereka mampu menjaga omzet tetap stabil.


Apa yang Bisa Dilakukan Pelaku Usaha Sekarang?

Berikut beberapa langkah praktis yang bisa segera dilakukan oleh pelaku usaha, terutama UKM dan sektor padat karya:

  • Audit Biaya Produksi: Identifikasi bagian mana yang bisa dihemat tanpa mengurangi kualitas.

  • Perkuat Branding: Produk dengan citra kuat mampu menjual lebih tinggi meskipun dikenakan tarif.

  • Gunakan Platform Digital Global: Seperti Amazon, Alibaba, atau Etsy untuk menjangkau konsumen langsung.

  • Ikut Program KADIN dan Pemerintah: Pelatihan ekspor, sertifikasi internasional, dan business matchmaking.


Kesimpulan

Kebijakan tarif dari Presiden Trump memang menjadi tantangan besar, namun bukan tanpa solusi. Dengan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan organisasi seperti KADIN, Indonesia dapat mengubah krisis ini menjadi titik tolak untuk memperkuat industri dan meningkatkan daya saing global.

kadobet

http://takingnotespodcast.com/

Temasek Diam-Diam Perluas Investasi ke RI, dari Telkomsel Sampai TOBA

 Perluas Investasi ke RI, Temasek Holdings terus memperluas portofolio investasinya di Indonesia, mulai dari sektor energi hijau, kesehatan, telekomunikasi, hingga ritel. Langkah ekspansi investor asal Singapura itu juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah Indonesia, yang ingin memperkuat kolaborasi strategis di sektor-sektor prioritas nasional. Menurut Airlangga, Temasek punya kontribusi penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui modal ventura, injeksi modal ke startup, dan pengembangan sektor strategis lainnya. Pemerintah pun siap membuka ruang kolaborasi baru, baik melalui Danantara maupun kemitraan BUMN.

Perluas Investasi ke RI

Temasek Diam-Diam Perluas Investasi ke RI, dari Telkomsel Sampai TOBA –  Temasek Holdings, perusahaan investasi milik pemerintah Singapura, semakin aktif memperluas portofolio investasinya di Indonesia. Meskipun pergerakannya tidak selalu terdengar di publik, Temasek memiliki rekam jejak panjang dalam mengakuisisi saham-saham strategis di berbagai sektor ekonomi Indonesia. Dari sektor telekomunikasi, energi, teknologi hingga keuangan, Temasek tampaknya memiliki agenda besar untuk memperdalam keterlibatan ekonominya di pasar domestik.

Temasek Diam-Diam Perluas Investasi ke RI, dari Telkomsel Sampai TOBA

Siapa Itu Temasek Holdings?

Temasek Holdings adalah perusahaan investasi global yang berbasis di Singapura, berdiri sejak tahun 1974. Dengan total aset senilai lebih dari SGD 382 miliar (sekitar Rp 4.500 triliun) per 2024, Temasek dikenal sebagai investor strategis yang sangat selektif dalam memilih mitra dan sektor untuk ditanamkan modal.

Fokus investasi Temasek meliputi:

  • Transformasi digital dan teknologi

  • Infrastruktur dan keberlanjutan

  • Energi terbarukan

  • Layanan keuangan dan kesehatan

Indonesia sebagai salah satu pasar berkembang terbesar di Asia Tenggara menjadi target utama ekspansi Temasek karena memiliki bonus demografi, pertumbuhan ekonomi stabil, dan pasar digital yang masif.


2. Investasi Temasek di Telkomsel: Menyasar Sektor Telekomunikasi Digital

Salah satu langkah penting Temasek adalah keterlibatannya melalui SingTel, perusahaan telekomunikasi asal Singapura yang juga merupakan anak usaha Temasek. SingTel memegang 35% saham di Telkomsel, operator seluler terbesar di Indonesia yang merupakan perusahaan patungan antara Telkom Indonesia (65%) dan SingTel (35%).

Tujuan Investasi di Telkomsel:

  • Mendorong transformasi digital Telkomsel ke sektor layanan keuangan digital dan OTT (Over the Top).

  • Memperluas jangkauan teknologi 5G dan infrastruktur digital di Indonesia.

  • Mendorong kolaborasi strategis antara ekosistem digital Indonesia dan Singapura.

Investasi ini dinilai sangat strategis karena Telkomsel tidak hanya fokus pada layanan komunikasi tradisional, tetapi juga pada sektor fintech melalui Gojek-Tokopedia (GoTo) dan LinkAja, di mana Telkomsel menjadi salah satu pemegang saham.


3. Investasi Temasek di TOBA: Taruhan Besar pada Energi Hijau

Langkah mengejutkan lainnya datang dari akuisisi saham Temasek melalui Anderson Investments Pte. Ltd, salah satu entitas milik Temasek, di perusahaan energi PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). TOBA sebelumnya dikenal sebagai perusahaan tambang batubara, namun kini tengah bertransformasi menjadi perusahaan energi terbarukan.

Fakta Menarik Investasi di TOBA:

  • Pada tahun 2021, Anderson Investments membeli 25% saham TOBA senilai USD 65 juta.

  • TOBA menargetkan pengurangan emisi karbon hingga nol (net zero emission) pada tahun 2030.

  • TOBA sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Temasek melihat peluang besar dalam transisi energi Indonesia, terutama dengan komitmen pemerintah untuk mencapai bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23% pada 2025.


4. Diversifikasi Investasi Temasek di RI: Lebih dari Sekadar Telkomsel dan TOBA

Selain dua nama besar tersebut, Temasek diketahui juga menanamkan dana di sejumlah startup dan perusahaan teknologi lain di Indonesia. Beberapa portofolio investasi strategis lainnya meliputi:

  • Gojek / GoTo Group: melalui anak perusahaan Vertex Ventures.

  • Traveloka: salah satu unicorn travel tech Indonesia.

  • Kopi Kenangan: startup F&B yang masuk radar Temasek lewat pendanaan seri C.

  • Xendit: perusahaan fintech yang berkembang cepat di bidang pembayaran digital.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Temasek tidak hanya menargetkan sektor tradisional, tetapi juga melihat potensi besar dalam ekonomi digital Indonesia yang tengah berkembang pesat.


5. Alasan Temasek Fokus pada Indonesia

Ada beberapa alasan mengapa Temasek begitu tertarik untuk memperluas investasinya di Indonesia:

a. Pertumbuhan Ekonomi yang Konsisten

Indonesia tetap menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di ASEAN, bahkan di tengah gejolak global pasca pandemi.

b. Pasar Konsumen Raksasa

Dengan populasi lebih dari 275 juta jiwa, Indonesia menawarkan pasar konsumen yang luas dan dinamis.

c. Digitalisasi yang Cepat

Lonjakan pengguna internet, e-commerce, dan layanan keuangan digital menarik investor seperti Temasek yang fokus pada inovasi teknologi.

d. Dukungan Regulasi Pemerintah

Kebijakan seperti Omnibus Law dan percepatan pembangunan infrastruktur membuat iklim investasi di Indonesia semakin kondusif.


6. Dampak Ekonomi dan Potensi Kolaborasi Strategis

Keterlibatan Temasek di Indonesia bukan sekadar keuntungan finansial, tetapi juga membawa dampak ekonomi dan teknologi yang signifikan. Beberapa potensi dampaknya:

  • Transfer teknologi dan manajemen: Kolaborasi dengan perusahaan global memungkinkan peningkatan kualitas SDM dan efisiensi operasional.

  • Perluasan lapangan kerja: Investasi di sektor digital dan energi hijau menciptakan lapangan kerja baru.

  • Akselerasi transformasi digital: Dana dari Temasek membantu perusahaan Indonesia beradaptasi dengan tren digital global.


7. Tantangan dan Risiko Investasi Temasek di Indonesia

Meski prospeknya menjanjikan, Temasek juga menghadapi tantangan di pasar Indonesia, antara lain:

  • Ketidakpastian regulasi di sektor energi dan digital.

  • Risiko geopolitik dan makroekonomi seperti fluktuasi nilai tukar dan inflasi.

  • Persaingan lokal dan global yang semakin ketat di sektor startup dan telekomunikasi.

Namun, dengan rekam jejak dan strategi jangka panjang, Temasek cenderung mengambil pendekatan hati-hati namun progresif dalam mengelola risiko ini.


Kesimpulan

Dari Telkomsel hingga TOBA, serta berbagai investasi di sektor digital dan energi, Temasek Holdings menunjukkan komitmen jangka panjangnya di Indonesia. Meskipun ekspansinya tidak selalu menjadi berita utama, langkah-langkah Temasek menegaskan bahwa Indonesia merupakan bagian penting dari portofolio global mereka.

https://bruceleecentral.com/

https://heylink.me/kadobetwin

Mark Zuckerberg Menyerah, Uang Rp 130 Triliun Melayang

Mark Zuckerberg Menyerah, Mark Zuckerberg memilih jalan damai ketimbang duduk di kursi saksi dan mempertahankan reputasi pribadinya. CEO Meta bersama sejumlah mantan dan petinggi perusahaan lainnya sepakat menyelesaikan gugatan pemegang saham yang menuntut ganti rugi hingga US$ 8 miliar atau sekitar Rp 130 triliun akibat skandal pelanggaran privasi pengguna Facebook. Zuckerberg dan Sandberg awalnya dijadwalkan untuk bersaksi masing-masing pada hari Senin dan Rabu. Persidangan ini rencananya akan berlangsung hingga pekan depan.

Mark Zuckerberg Menyerah

Mark Zuckerberg Menyerah, Uang Rp 130 Triliun MelayangZuckerberg dan Sandberg awalnya dijadwalkan untuk bersaksi masing-masing pada hari Senin dan Rabu. Persidangan ini rencananya akan berlangsung hingga pekan depan. Ini adalah kali kedua Zuckerberg absen bersaksi di pengadilan. Pada 2017, Facebook membatalkan rencana penerbitan saham baru yang akan memperkuat kendali Zuckerberg, hanya seminggu sebelum ia dijadwalkan bersaksi di Court of Chancery.

Pendahuluan

Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Meta (perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp), dikenal sebagai sosok yang visioner dan tak mudah menyerah. Namun, dunia teknologi baru-baru ini dikejutkan oleh kabar bahwa Zuckerberg memutuskan untuk menghentikan salah satu proyek ambisiusnya yang telah menghabiskan dana sekitar $8,5 miliar atau sekitar Rp130 triliun. Keputusan ini menimbulkan banyak pertanyaan: proyek apa yang gagal? Mengapa Zuckerberg menyerah? Apa dampaknya bagi masa depan Meta?

Artikel ini akan mengupas tuntas situasi ini, termasuk latar belakang proyek yang dimaksud, alasan kegagalannya, serta pelajaran yang bisa diambil dari keputusan besar ini.


Proyek Metaverse: Ambisi Besar yang Tak Tercapai

Apa itu Metaverse?

Pada tahun 2021, Meta mengganti nama dari Facebook Inc. menjadi Meta Platforms Inc. sebagai bentuk komitmen terhadap masa depan dunia digital: metaverse. Metaverse digambarkan sebagai dunia virtual tiga dimensi di mana orang dapat bekerja, bermain, dan berinteraksi menggunakan avatar. Zuckerberg menyebutnya sebagai “masa depan internet.”

Investasi Masif

Sejak saat itu, Meta menggelontorkan dana besar-besaran ke divisi Reality Labs, yang fokus pada pengembangan perangkat keras seperti Oculus (VR headset), serta software dan layanan metaverse. Pada tahun 2021 saja, Meta dilaporkan merugi lebih dari $10 miliar di sektor ini. Sampai pertengahan 2025, total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari $45 miliar.

Namun, perhatian media tertuju pada salah satu inisiatif besar Meta yang dikabarkan dihentikan: pengembangan Horizon Worlds, dunia virtual andalan mereka yang sepi pengguna dan kurang mendapat respons positif.


Mengapa Mark Zuckerberg Menyerah?

1. Kurangnya Minat Pengguna

Meski telah digembar-gemborkan, metaverse belum mampu menarik perhatian pengguna umum. Data menunjukkan bahwa kurang dari 200.000 pengguna aktif bulanan mengakses Horizon Worlds, angka yang jauh dari target Meta sebesar 500.000.

Banyak pengguna mengeluhkan grafis yang tidak menarik, pengalaman bermain yang membosankan, serta tidak adanya alasan kuat untuk “tinggal” di metaverse.

2. Persaingan Teknologi AI

Sejak 2023, dunia teknologi diguncang oleh ledakan kecerdasan buatan (AI). Perusahaan seperti OpenAI, Google, dan Microsoft berlomba mengembangkan AI generatif yang digunakan secara luas oleh publik. Meta pun mulai mengalihkan fokus ke pengembangan AI pribadi, chatbot, dan teknologi berbasis LLM (large language model).

Dalam wawancara terakhir, Zuckerberg mengatakan bahwa Meta tidak akan sepenuhnya meninggalkan metaverse, tapi “mengurangi skala dan prioritas untuk fokus ke AI.”

3. Tekanan dari Investor

Investor besar mulai gelisah melihat pembakaran uang di proyek metaverse tanpa hasil nyata. Saham Meta sempat terpuruk pada 2022 karena kekhawatiran ini. Tekanan dari pemegang saham membuat Meta harus realistis dan melakukan restrukturisasi strategi bisnis.


Uang Rp130 Triliun Melayang: Rinciannya

Pengeluaran Utama Meta untuk Metaverse

Tahun Kerugian Reality Labs (dalam USD) Keterangan
2021 $10,2 miliar Tahun pertama Meta fokus ke metaverse
2022 $13,7 miliar Penambahan proyek Horizon dan perangkat keras
2023 $15,1 miliar Puncak investasi sebelum AI mulai naik daun
2024 ~$6 miliar (hingga Q3) Mulai pengurangan skala proyek
Total $45 miliar (setara Rp700+ triliun) Termasuk pengembangan, promosi, dan infrastruktur

Namun, dari jumlah tersebut, sekitar $8,5 miliar (Rp130 triliun) dianggap sebagai dana yang dihabiskan khusus untuk proyek Horizon Worlds dan perangkat VR yang kini dikurangi skalanya atau dihentikan.


Apa Dampaknya bagi Meta dan Dunia Teknologi?

Dampak untuk Meta

  • Perubahan Strategi: Meta kini fokus mengembangkan AI, termasuk chatbot untuk WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

  • Pemangkasan SDM: Ribuan pegawai di divisi Reality Labs telah dirumahkan sejak awal 2024.

  • Pemulihan Saham: Setelah pengalihan fokus, saham Meta mulai pulih dan naik kembali.

Dampak untuk Dunia Teknologi

  • Pelajaran dari Kegagalan: Meski ambisius, proyek teknologi besar harus realistis dan berbasis pada permintaan pasar.

  • Perhatian Beralih ke AI: Keputusan Zuckerberg mempertegas bahwa masa depan teknologi jangka pendek lebih menjanjikan di bidang AI daripada metaverse.

  • Revolusi Produk: AI kini menjadi inti dari produk digital, dari layanan pelanggan hingga konten media sosial.


Tanggapan Publik dan Pakar

Reaksi Investor

Sebagian besar investor menyambut baik langkah Meta. “Lebih baik rugi sekarang daripada terus bakar uang,” kata seorang analis pasar dari Bloomberg.

Pendapat Teknolog

Pakar teknologi melihat keputusan ini sebagai bukti bahwa disrupsi teknologi butuh waktu dan kesabaran, namun tetap harus disesuaikan dengan realita.


Apakah Metaverse Akan Mati?

Belum tentu. Meski Meta memangkas proyeknya, perusahaan lain seperti Apple dan Microsoft masih menjelajahi teknologi realitas campuran (AR/VR). Apple Vision Pro, misalnya, menawarkan pendekatan berbeda dengan menggabungkan dunia nyata dan virtual.

Selain itu, teknologi blockchain, NFT, dan Web3 masih mendukung ekosistem metaverse dalam format yang berbeda.

Mark Zuckerberg sendiri mengatakan bahwa metaverse masih bagian dari visi jangka panjang, namun saat ini Meta harus fokus pada teknologi yang lebih menjanjikan dalam waktu dekat.


Kesimpulan

Kabar bahwa Mark Zuckerberg menyerah dalam proyek metaverse bukan sekadar berita bisnis biasa. Ini mencerminkan betapa cepatnya dunia teknologi berubah dan menuntut adaptasi. Uang Rp130 triliun mungkin melayang, tetapi keputusan ini bisa menyelamatkan Meta dari kerugian yang lebih besar.

https://autopilotmagazine.com/

https://ivacationinyourhell.com/

Tags:

Ramai-ramai Anak Buah Sri Mulyani Minta Tambah Anggaran 2026

Anak Buah Sri Mulyani , Sejumlah direktorat jenderal di bawah Kementerian Keuangan mengajukan tambahan anggaran untuk tahun 2026 – mendatang kepada Komisi XI DPR RI dalam rapat kerja yang dilaksanakan Senin malam (14/7/2025). Tambahan anggaran ini diusulkan untuk memperkuat fungsi kelembagaan dan mendukung program pemerintah.

Anak Buah Sri Mulyani

Ramai-ramai Anak Buah Sri Mulyani Minta Tambah Anggaran 2026 – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun. Anggaran semula sebesar Rp 4,47 triliun direncanakan meningkat menjadi Rp 6,27 triliun. Rincian dari tambahan tersebut mencakup Rp 1,5 triliun untuk dukungan manajemen dan Rp 200 miliar untuk mendukung program-program lainnya.

Ramai-ramai Anak Buah Sri Mulyani Minta Tambah Anggaran 2026

Seiring pemerintah mulai finalisasi Rancangan APBN 2026, berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) yang berada di bawah koordinasi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ramai‑ramai mengajukan permintaan penambahan anggaran. Dari Kemenko hingga Kemenkeu sendiri, semua berlomba‑lomba menyampaikan kebutuhan strategis masing-masing. Berikut ini ulasan lengkapnya:


Tren: Lagi‑lagi Anggaran Naik

Dalam rapat kerja bersama DPR dan Badan Anggaran:

  • Kementerian Koordinator (Menko)—enam dari tujuh Menko mengajukan tambahan anggaran, mulai dari ratusan miliaran hingga lebih dari setengah triliun rupiah.
  • Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sendiri mengusulkan pagu Rp52,02 triliun, naik dari pagu indikatif Rp47,13 triliun dengan tambahan Rp4,88 triliun .

Permintaan ini menunjukkan intensitas internal untuk memperkuat infrastruktur keuangan negara dalam menghadapi situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.


Sebaran Usulan dari Enam Menko

Menurut data Kumparan, keenam Menko yang hadir (kecuali Menko Perekonomian) menyampaikan rincian berikut :

Menko Pagu Awal Tambahan Total Pagu
Pangan (Zulkifli Hasan) Rp137 miliar Rp272,9 miliar Rp410 miliar
Pemberdayaan Masyarakat (Cak Imin) Rp223,9 miliar Rp276,1 miliar Rp500,1 miliar
Politik & Keamanan (Budi Gunawan) Rp126,6 miliar Rp602,2 miliar Rp728,8 miliar
PMK (Pratikno) Rp106,9 miliar Rp207,2 miliar Rp314,1 miliar
Hukum, HAM, Imigrasi (Yusril) Rp124,6 miliar Rp100,6 miliar Rp225,2 miliar
Infrastruktur & Kewilayahan (AHY) Rp115,7 miliar Rp200,2 miliar Rp315,9 miliar

Tak hanya jumlahnya signifikan, tetapi juga menunjukkan kebutuhan berbagai sektor penting seperti pangan, keamanan, dan infrastruktur.


 Fokus Sri Mulyani: Efisiensi & Skala Prioritas

Meskipun menerima banyak usulan, Sri Mulyani menegaskan bahwa efisiensi anggaran tetap menjadi prioritas utama sebelum menambah pagu 2026 :

  • Penyesuaian belanja operasional fungsi publik.

  • Inventarisasi anggaran untuk memastikan rasio biaya-manfaat yang optimal.

  • Menekan belanja pusat dan daerah agar berkorelasi erat dengan output pembangunan.

Meski effisiensi, program sosial seperti bansos, pendidikan, dan kesehatan tetap dilindungi dan bahkan diperkuat .


Dua Fokus Utama: Pendidikan & Kesehatan

Pemerintah mengalokasikan dana besar untuk sektor ini:

  • Pendidikan: Rp727–761 triliun di APBN 2026, naik signifikan dari 2025 .

  • Kesehatan: Diproyeksi Rp181–228 triliun demi memperkuat infrastruktur layanan dan meningkatkan partisipasi program jaminan sosial .

Dana ini diarahkan untuk sekolah unggulan, perbaikan sarana-prasarana, peningkatan kualitas guru, dan perluasan akses PAUD serta vokasi.


Program Prioritas Nasional: Konsistensi dan Risiko

Sri Mulyani menegaskan, alokasi anggaran akan diprioritaskan untuk program nasional seperti:

  1. Ketahanan pangan & energi
  2. Makan Bergizi Gratis (MBG)
  3. Pendidikan & kesehatan
  4. Desa, koperasi, UMKM
  5. Pertahanan & investasi

Sementara itu, beberapa program berpotensi menambah beban APBN apabila tidak optimal pelaksanaannya .


Cerminan Giatnya “Anak Buah” Sri Mulyani

Tren ini bukan hanya terjadi di level kementerian, tetapi juga internal Kemenkeu:

  • Penambahan 2 Ditjen dan 1 Badan baru (Strategi Fiskal, Stabilitas Sektor Keuangan, Badan TI & Intelijen Keuangan) pada awal 2025 menunjukkan ekspansi struktural .

  • Peningkatan tunjangan kinerja (tukin) dalam beberapa tahun terakhir untuk menjaga profesionalisme dan daya tarik pegawai Kemenkeu .

Kedua perkembangan ini mencerminkan concern internal akan kinerja dan strategi jangka panjang.


Kritik Masyarakat: Potensi Sumber Ketegangan

Beberapa kalangan mengkritisi:

  • Pemangkasan sektor lain demi menambah program seperti MBG dianggap terlalu tergesa, bahkan “obsesif” .

  • Rendahnya realisasi: misalnya MBG di semester I 2025 baru terealisasi Rp5 triliun dari target Rp71 triliun (7,1 %) .

  • Tukin besar, pegawai lain tertinggal: sebagian masyarakat mempertanyakan adil tidaknya tukin tinggi bagi Kemenkeu sedangkan dinas lain kekurangan .


Dampak Makro: Defisit dan Penerimaan Pajak

Perubahan alokasi ini turut memperhatikan aspek fiskal:

  • Defisit APBN 2026 dipatok di kisaran 2,48–2,53 % terhadap PDB .

  • Rasio penerimaan negara ditargetkan 11,71–12,22 % terhadap PDB melalui reformasi perpajakan dan adopsi teknologi .

Keseimbangan antara belanja kuat dan rasio penerimaan optimal jadi kunci menjaga kredibilitas fiskal.


Tantangan Ke Depan

  • Pengawasan pelaksanaan: investasi besar harus diiringi akuntabilitas tinggi agar tidak ada kebocoran atau inefisiensi.

  • Sinergi pusat‑daerah: memastikan pemanfaatan dana daerah selaras program pusat.

  • Stabilitas global: dampak gejolak ekonomi global (kurs, komoditas) harus diantisipasi dengan cadangan fiskal.

  • Pertumbuhan investasi: pemerintah menargetkan tambahan Rp7.500 triliun investasi di 2026 demi mendongkrak PDB .


Kesimpulan

Ramai‑ramainya permintaan tambahan anggaran di lingkup Sri Mulyani dan “anak buah”-nya memantulkan dinamika kompleks antara ambisi perbaikan layanan publik dan keterbatasan fiskal. Efisiensi tetap menjadi landasan utama, namun kalau program strategis dilaksanakan tepat, manfaatnya akan terasa langsung—dalam bentuk pendidikan berkualitas, kesehatan kuat, ketahanan pangan, MBG yang tepat sasaran, dan infrastruktur handal.

https://tegobe.com/

https://maintenduedelhi.org/

Tags:

Bos COIN Ungkap Alasan IPO di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi

Ungkap Alasan IPO, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu – (9/7/ 2025). Manajemen COIN mengungkapkan optimisme terhadap pasar kripto tanah air, meski di tengah ketidakpastian ekonomi. Malahan COIN optimistis IPO ini menjadi momentum untuk menggairahkan pasar kripto Indonesia. Direktur Utama Indokripto Koin Semesta Ade Wahyu mengatakan meski industri kripto sering dianggap masih volatil, namun minat terhadap saham COIN sangat tinggi. Hal ini memperlihatkan antusiasme masyarakat tergolong tinggi terhadap industri kripto. Dia pun optimistis industri kripto nasional memiliki masa depan yang cerah, mengingat potensinya masih sangat besar

Ungkap Alasan IPO

Bos COIN Ungkap Alasan IPO di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi – COIN pun sukses tercatat sebagai emiten ke-18 di tahun 2025 dan menjadi bursa Aset Kripto pertama di dunia yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Sebagai informasi, calon investor menyambut positif saham COIN selama masa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 2-7 Juli 2025. Dalam periode tersebut, saham COIN mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga lebih dari 180 kali dengan total pemesanan lebih dari 200.000 calon investor.

Bos COIN Ungkap Alasan IPO di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi

Pada April 2021, Coinbase (ticker: COIN), bursa kripto terbesar asal AS, mencuri perhatian dunia lewat direct listing di Nasdaq. Di tengah ketidakpastian ekonomi global—inflasi tinggi, resesi yang diantisipasi, dan krisis pasar kripto—mengapa perusahaan sekelas Coinbase tetap mantap melantai ke publik? Artikel ini menyajikan insight mendalam dari CEO Brian Armstrong dan eksekutif kunci lainnya.


IPO sebagai Alat Legitimasi Ekonomi & Industri

Membangun kredibilitas di mata investor
Kepemimpinan Brian Armstrong menegaskan bahwa IPO merupakan milestone penting: “IPO Coinbase … pertama bagi perusahaan kripto asli di bursa saham besar AS,” memberikan legitimasi bagi seluruh industri kripto . Tokenisasi ekuitas melalui saham langsung di bursa tradisional memperkuat citra Coinbase sebagai pemain serius di dunia finansial.

Menangkap momentum pasar hot IPO
Pada awal 2021, IPO memang sedang marak. Didorong oleh likuiditas melimpah akibat stimulus Covid-19—harga obligasi rendah, investor haus aset teknologi—market penuh antusiasme . Coinbase memutuskan waktu yang tepat untuk melantai, memanfaatkan gelombang minat tinggi dari investor ritel dan institusi.


Alasan Fundamental: Diversifikasi & Transparansi

Diversifikasi pendapatan

Awalnya 96 % pendapatan Coinbase berasal dari biaya transaksi . CEO Armstrong menargetkan agar dalam 5–10 tahun ke depan, lebih dari 50 % berasal dari layanan seperti staking, kartu kredit crypto, dan langganan premium . Reddit pun menyoroti:

“trading revenue … crypto market environment heavily influenced our Q2 financial results.”

IPO memperkuat kepercayaan investor terhadap strategi jangka panjang ini.

 Transparansi operasional

Sebagai perusahaan publik, Coinbase wajib merilis laporan kuartalan dan tahunan. Ini memberi kredibilitas, sekaligus memantau biaya operasi seperti infrastruktur node, biaya dukungan pelanggan, dan stablecoin rewards yang signifikan .


Pengelolaan Risiko di Masa Ketidakstabilan

Persiapan menghadapi resesi atau “crypto winter”

Armstrong menyebut situasi ekonomi 2022–2023 “mengingatkan kita pada resesi pasca booming 10+ tahun”, dan Coinbase sudah melewati empat siklus bear market sebelumnya . Penggalangan modal lewat IPO memberi polarnya cash, untuk bertahan di pasar suram.

Menekan biaya operasional

IPO menyediakan dana untuk efisiensi: Coinbase memangkas 18–25 % tenaga kerja; Armstrong menyoroti perlunya mengubah biaya tetap jadi biaya variabel, termasuk efisiensi vendor dan AWS .


Membangun Ekosistem Kripto yang Teratur

Menjawab regulasi

Coinbase secara terbuka menyatakan bekerja sama dengan regulator AS—SEC, CFTC—dalam hal klasifikasi token kripto . Sebagai entitas publik, mereka harus patuh atas regulasi dan audit, meminimalisir isu legal.

Proteksi pengguna

Setelah diretas atau upaya pemerasan (Mei 2025), dana cadangan publik Coinbase digunakan untuk compensasi hingga US$400 juta . Status publik mendukung transparansi dan akuntabilitas semacam ini.


Contoh & Data Pendukung IPO COIN

Tahun Peristiwa & Data Catatan
2021 Harga referensi listing US$250, dibuka di US$381; valuasi mendekati US$100 miliar IPO berjalan sangat sukses
Q2 2021 Total platform assets US$223 miliar (11 % kapitalisasi kripto) Skala pengguna dan dana besar
2022 Laba bersih Q2 turun US$1,1 miliar; belanja infrastruktur tinggi Menuntut efisiensi dan pemotongan biaya
2023–2024 2024 revenue US$6,565 miliar; profit US$2,578 miliar; memegang aset US$404 miliar Stabilitas finansial yang kuat

 Tantangan & Kritik IPO COIN

Fluktuasi harga saham

Dibuka di US$381, saham COIN sempat turun 62 % dari harga IPO setahun kemudian . Ini mencerminkan korelasi yang kuat dengan volatilitas pasar kripto.

Persaingan & Margin Fee

Analis memperingatkan persaingan ketat dari bursa lain bisa menurunkan fee trading—menyerupai perang margin di broker saham . Coinbase mulai mengantisipasi lewat diversifikasi pendapatan.

Regulasi & reputasi

Isu lanskap hukum (mantan napi jadi UBO) sempat menyeret perhatian OJK kalau di Indonesia perihal PT Indokripto Koin Semesta (COIN) . Ini menunjukkan IPO kripto membawa sorotan tinggi.


Kesimpulan: IPO Adalah Strategi Jitu

  • Legitimasi & eksposur pasar – Menjadi penanda besar bahwa kripto bisa mainstream.
  • Diversifikasi & proteksi pendapatan – Mengurangi ketergantungan atas trading fees.
  • Akses modal untuk bertahan – Menjamin likuiditas saat krisis.
  • Transparansi & kepatuhan – Menjawab regulasi dan membangun kredibilitas.
  • Menekan biaya & memaksimalkan efisiensi – Respon cepat terhadap volatilitas.

Dengan IPO, Coinbase bertransformasi dari “startup hype” menjadi korporasi global stabil, siap menghadapi ekonomi fluktuatif dan menuju ekosistem kripto mapan.


Poin-poin Penting (Takeaways)

  • IPO sebagai momen monumental bagi dunia kripto dan pasar modal tradisional.
  • Sumber pendapatan beragam: trading fees masih dominan, tapi langganan & layanan mulai menyumbang signifikan.
  • Manajemen risiko aktif: efisiensi biaya, rasionalisasi tenaga kerja, hingga konversi biaya tetap ke variabel.
  • Regulatory-ready: meningkatkan transparansi, menjaga reputasi, dan menjawab tuntutan hukum.
  • Investor harus realistis: potensi kenaikan nilai saham besar, tapi disertai risiko volatilitas tinggi.

Rekomendasi untuk Investor & Praktisi

  • Investor ritel/institusi: Pahami siklus kripto dan struktur pendapatan Coinbase. IPO bukan sinyal “instan kaya”—itu adalah investasi jangka panjang.
  • Pelaku startup dan fintech: Mencontoh strategi diversifikasi dan IPO bisa menjadi blueprint membangun kepercayaan investor.
  • Regulator & pengawas: Perlu kesiapan memonitor risiko reputasi dan memastikan UBO tidak bermasalah, seperti kasus mantan napi di COIN Indonesia.

Penutup

Dalam kondisi ekonomi global yang tidak menentu, IPO Coinbase bukan sekadar langkah finansial. Itu adalah strategi menyeluruh: membangun kredibilitas, mengamankan modal, merancang struktur pendapatan berkelanjutan, dan menciptakan standar regulasi. Di tengah “crypto winter”, perusahaan ini memilih menyapa publik bukan karena terdesak, melainkan karena siap melangkah lebih besar – “never as good as it seems, never as bad as it seems.”

https://seancorcoranart.com/

https://melrosepromenade.com/

Tags:

Raja Segala Raja! Nvidia Jadi Mesin Cetak Uang Terbesar Sejagat Raya

Mesin Cetak Uang, Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, NVIDIA, kembali mencetak sejarah. Pada perdagangan Rabu (9/7/2025), perusahaan ini menjadi yang pertama di dunia yang berhasil menembus kapitalisasi pasar senilai US$4 triliun atau sekitar Rp 64.860 triliun (US$1= Rp 16.215). Lonjakan ini terjadi pada perdagangan Rabu (9/7/2025), ketika harga saham NVIDIA sempat terbang menyentuh US$164 per lembar, membawa total kapitalisasi pasarnya ke level tertinggi sepanjang sejarah dunia.

Mesin Cetak Uang

Raja Segala Raja! Nvidia Jadi Mesin Cetak Uang Terbesar Sejagat RayaSebagai informasi,NVIDIA adalah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yang telah menjadi pemimpin global dalam pengembangan Uni Pemrosesan Grafis (GPU). Pada awalnya Nvdia dikenal lewat produk GPU GeFroce untuk gaming, namun kini perusahaan telah berkembang pesat menjadi tulang punggu ekosistem Artificial Intelligence (AI) serta untuk keperluan data center.

Raja Segala Raja! Nvidia Jadi Mesin Cetak Uang Terbesar Sejagat Raya

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, NVIDIA, kembali mencetak sejarah. Pada Rabu (9 Juli 2025), perusahaan ini resmi menjadi entitas publik pertama di dunia yang berhasil menembus kapitalisasi pasar sebesar US$4 triliun — atau sekitar Rp 64.860 triliun (kurs US$1 = Rp 16.215). Pencapaian ini tidak hanya menandai tonggak sejarah baru di pasar saham global, tetapi juga mengukuhkan posisi Nvidia sebagai “raja segala raja” di industri teknologi dan kecerdasan buatan (AI).


Mengapa Ini Penting?

  • Kapitalisasi pasar US$4 triliun menjadikan Nvidia perusahaan paling bernilai di dunia, melampaui raksasa teknologi lain seperti Apple, Microsoft, dan Saudi Aramco.
  • Lonjakan nilai saham Nvidia mencerminkan dominasi global dalam pasar chip AI dan GPU.
  • Pencapaian ini merupakan indikator penting dalam transisi ekonomi global menuju era AI dan komputasi tinggi.

Nvidia: Dari Pembuat GPU ke Penguasa AI Dunia

Nvidia didirikan pada tahun 1993 oleh Jensen Huang, Chris Malachowsky, dan Curtis Priem. Awalnya, perusahaan ini fokus mengembangkan Graphics Processing Units (GPU) untuk gaming. Namun, dalam dua dekade terakhir, Nvidia sukses melakukan transformasi dari produsen chip grafis menjadi pemain dominan dalam industri kecerdasan buatan (AI), data center, dan komputasi super.

Evolusi Bisnis Nvidia:

Tahun Inovasi Utama Dampak Bisnis
2006 CUDA (platform pemrograman paralel) Membuka jalan menuju AI dan HPC
2016 GPU untuk deep learning Menjadi tulang punggung AI modern
2020 Akuisisi Mellanox & ARM (gagal) Ekspansi ke infrastruktur data center
2023 Lompatan pendapatan dari AI boom Saham melonjak >200% dalam 12 bulan
2025 Kapitalisasi pasar US$4 triliun Dominasi absolut di sektor teknologi

Lonjakan Saham Nvidia: Apa yang Mendorong?

Pada perdagangan hari Rabu, 9 Juli 2025, saham Nvidia ditutup di angka US$1.591 per lembar, naik lebih dari 3% hanya dalam sehari. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor kunci:

Permintaan Global terhadap Chip AI

Nvidia memimpin dalam pengembangan GPU untuk model-model AI generatif seperti ChatGPT, Gemini, Claude, dan Sora. Permintaan dari perusahaan besar, startup, hingga institusi pemerintah terhadap chip H100, H200, dan seri Blackwell melonjak drastis.

Dominasi di Segmen Data Center

Segmen data center menyumbang lebih dari 70% pendapatan Nvidia pada kuartal terakhir. Inovasi seperti Grace Hopper Superchip dan arsitektur AI yang efisien mempercepat adopsi teknologi mereka.

Investasi Besar-Besaran dari Big Tech

Microsoft, Amazon, Meta, Google, hingga Tesla berlomba-lomba membangun infrastruktur AI berbasis chip Nvidia. Bahkan, OpenAI dan Anthropic telah menjadikan GPU Nvidia sebagai tulang punggung model AI mereka.

FOMO dan Sentimen Pasar

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) di kalangan investor ritel dan institusional mendorong pembelian saham Nvidia secara masif, menjadikannya pilihan utama di portofolio dana pensiun, ETF teknologi, dan hedge fund global.


Kapitalisasi Pasar: Nvidia Kalahkan Raksasa Dunia

Berikut perbandingan kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan terbesar dunia pada Juli 2025:

Perusahaan Kapitalisasi Pasar (US$ Triliun)
Nvidia 4,00
Apple 3,35
Microsoft 3,30
Saudi Aramco 2,90
Alphabet (Google) 2,20
Amazon 2,00

Kata Sang CEO: Jensen Huang, Visioner Teknologi

Jensen Huang, CEO sekaligus salah satu pendiri Nvidia, dikenal sebagai pemimpin visioner yang menekankan pentingnya inovasi jangka panjang dan positioning strategis dalam dunia AI. Dalam konferensi pers terbaru, Huang menyatakan:

“AI adalah revolusi industri berikutnya. Nvidia bukan hanya penyedia teknologi, tetapi fondasi dari seluruh infrastruktur AI dunia. Kami membangun masa depan.”

Keberhasilan Nvidia bukan hanya karena teknologi, tetapi karena kepemimpinan yang konsisten, investasi jangka panjang dalam R&D, dan kemampuan membaca arah pasar.


Tantangan dan Risiko di Balik Dominasi Nvidia

Meskipun terlihat sangat kuat, Nvidia tetap menghadapi sejumlah tantangan:

  • Persaingan dari AMD dan Intel, serta munculnya pemain baru dari Tiongkok seperti Huawei dan Biren Technology.
  • Ketergantungan terhadap Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) sebagai mitra manufaktur utama.
  • Risiko regulasi dari pemerintah AS dan Eropa, terutama dalam ekspor chip ke negara-negara tertentu.
  • Ancaman overvaluasi di pasar saham jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan pendapatan riil yang konsisten.

Apa Arti Semua Ini Bagi Investor?

Bagi investor global, Nvidia kini menjadi “saham wajib” di sektor teknologi dan AI. Namun, seperti semua investasi, penting untuk memperhatikan faktor risiko dan menjaga diversifikasi portofolio. Para analis menyarankan pendekatan jangka panjang terhadap saham Nvidia, mengingat potensi pertumbuhan teknologi AI yang masih berada di tahap awal.

Tips untuk Investor:

  • Perhatikan laporan pendapatan kuartalan Nvidia untuk menilai kesehatan bisnis.

  • Ikuti perkembangan kompetitor seperti AMD dan Broadcom.

  • Pantau regulasi yang berdampak pada ekspor chip dan penggunaan AI.

  • Evaluasi prospek pertumbuhan sektor data center dan AI cloud computing.


Kesimpulan: Nvidia dan Masa Depan Teknologi Dunia

Dengan kapitalisasi pasar yang kini menembus US$4 triliun, Nvidia bukan sekadar perusahaan teknologi — ia adalah simbol pergeseran kekuatan ekonomi global menuju dunia yang digerakkan oleh kecerdasan buatan. Dari game ke AI, dari GPU ke superkomputer, Nvidia telah menulis ulang aturan permainan.

Seperti halnya Microsoft di era software dan Apple di era smartphone, Nvidia adalah wajah baru dari era AI. Pertanyaannya bukan lagi apakah AI akan mengubah dunia, tetapi siapa yang akan memimpinnya. Dan untuk saat ini, jawabannya jelas: Nvidia.

https://gullmedalje.com/

https://melrosepromenade.com/

Tags:

Menteri LH Geram Bangunan Ilegal Picu Longsor Puncak, Segel Vila!

Bangunan Ilegal,  Bencana longsor di Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor menjadi perhatian Menteri Lingkungan Hidup – Hanif Faisol Nurofi. Hanif bahkan turun gunung untuk mengecek langsung di lokasi pada Senin (7/7/2025). Dari sidak langsung di lapangan, Hanif menemukan beberapa fakta. Pertama bencana longsor yang terjadi pada Sabtu (5/7/2025) malam itu menyebabkan korban jiwa. Lalu yang kedua menurut Hanif vila yang diterjang longsor ternyata berdiri secara ilegal.

Bangunan Ilegal

Menteri LH Geram Bangunan Ilegal Picu Longsor Puncak, Segel Vila!– Dia menegaskan pelaku akan dijerat dengan Pasal 98 UU Nomor 32 Tahun 2009. Adapun ancaman hukuman penjara 3 sampai 10 tahun dan denda hingga Rp10 miliar. Hanif pun sudah perintahkan lokasi tersebut disegel dan seluruh aktivitas dihentikan.

Menteri LH Geram Bangunan Ilegal Picu Longsor Puncak, Segel Vila!

Bencana longsor yang melanda kawasan Puncak, Bogor pada Sabtu malam (5/7/2025) tidak hanya menyisakan duka karena menelan korban jiwa, tetapi juga mengungkap fakta mengejutkan: sejumlah vila yang terkena longsor ternyata dibangun secara ilegal. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Makarim, turun langsung ke lokasi dan menyatakan kemarahannya atas pelanggaran yang telah menelan korban.

Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan pada Minggu pagi (6/7), Menteri Hanif menemukan sejumlah bangunan di kawasan rawan bencana yang tidak memiliki izin lingkungan, bahkan dibangun di zona yang dilarang oleh tata ruang.


Fakta Mengejutkan dari Sidak Langsung di Lokasi

Berikut adalah beberapa temuan penting yang diungkap Menteri Hanif:

Longsor Menelan Korban Jiwa

Tragedi longsor di Puncak terjadi sekitar pukul 21.00 WIB dan menimbun beberapa bangunan, termasuk vila yang digunakan sebagai tempat menginap wisatawan. Berdasarkan data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana ini mengakibatkan:

  • 3 orang meninggal dunia

  • 5 orang luka-luka

  • Beberapa orang lainnya masih dalam pencarian

Vila Berdiri Secara Ilegal

Menurut Menteri Hanif, vila yang tertimpa longsor diketahui tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB), izin lingkungan, dan bahkan berada di kawasan yang seharusnya dikonservasi.

“Ini jelas pelanggaran. Bangunan tersebut berdiri tanpa izin, di zona hijau yang tidak boleh digunakan untuk permukiman atau wisata,” tegas Hanif.


Sanksi Hukum Mengancam Pelaku

Menteri Hanif menegaskan bahwa pemilik vila ilegal akan dijerat dengan Pasal 98 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Ancaman Hukuman:

  • Penjara: 3 hingga 10 tahun

  • Denda: hingga Rp10 miliar

“Kita akan usut tuntas. Mereka bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan nyawa orang lain,” tambah Hanif.


Tindakan Tegas: Penyegelan dan Penghentian Aktivitas

Menteri LH langsung memerintahkan penyegelan terhadap bangunan ilegal di kawasan tersebut. Pemerintah melalui Satgas Penegakan Hukum LHK akan menurunkan tim untuk menghentikan seluruh aktivitas di lokasi-lokasi yang diduga melanggar aturan.

Langkah ini tidak hanya berlaku untuk vila yang terdampak, tapi juga untuk bangunan-bangunan lain yang berdiri di zona rawan longsor tanpa izin.


Puncak: Kawasan Wisata yang Terancam

Puncak selama ini dikenal sebagai destinasi wisata favorit, khususnya bagi warga Jabodetabek. Namun sayangnya, popularitas ini juga memicu pembangunan besar-besaran—sering kali tanpa mematuhi aturan tata ruang dan lingkungan.

📊 Data Pembangunan Ilegal di Puncak (2022–2024):

  • Lebih dari 200 bangunan terindikasi tidak berizin

  • Sekitar 60% berada di kawasan rawan bencana

  • Banyak yang berdiri di sempadan sungai dan lereng curam


Mengapa Bangunan Ilegal Picu Longsor?

Pembangunan ilegal, khususnya di kawasan rawan bencana, memiliki dampak serius terhadap lingkungan. Beberapa faktor utama penyebab longsor akibat pembangunan ilegal antara lain:

 Hilangnya Vegetasi Alami

Penebangan pohon dan perataan lahan untuk vila atau resort menghilangkan penahan tanah alami, membuat tanah menjadi gembur dan rawan longsor saat hujan lebat.

Pelanggaran Tata Ruang

Bangunan berdiri di lereng curam tanpa fondasi yang kuat atau sistem drainase yang memadai.

Intensitas Hujan Tinggi

Kombinasi hujan deras dan struktur tanah yang tidak stabil menyebabkan tanah longsor mudah terjadi.


Reaksi Publik dan Aktivis Lingkungan

Tanggapan keras juga datang dari kalangan pegiat lingkungan. Direktur Eksekutif Walhi, Aulia Rahma, menyebut kejadian ini sebagai “bencana ekologis yang bisa dicegah”.

“Ini bukan sekadar bencana alam, tapi akibat langsung dari kelalaian pengawasan dan pembiaran terhadap bangunan ilegal,” ujarnya.

Warga sekitar pun mendukung langkah tegas Menteri LH. Mereka mengeluhkan seringnya banjir dan longsor akibat pembangunan yang tak terkendali.


Langkah Strategis Pemerintah ke Depan

Sebagai respons terhadap kejadian ini, Kementerian LHK akan menerapkan beberapa langkah strategis:

 Audit Bangunan di Kawasan Puncak

Seluruh bangunan di wilayah Puncak akan diperiksa legalitasnya dalam 30 hari ke depan.

Penertiban Bangunan Ilegal

Bangunan yang tidak memiliki izin atau melanggar tata ruang akan dibongkar.

Reboisasi dan Pemulihan Lahan

Kawasan yang rusak akan direhabilitasi dengan penanaman kembali vegetasi lokal.

Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

Pemerintah pusat akan menggandeng Pemkab Bogor dan Pemprov Jawa Barat untuk meninjau kembali RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) kawasan Puncak.


Imbauan Menteri kepada Publik dan Investor

Menteri Hanif mengimbau masyarakat dan investor properti untuk tidak tergiur membangun di kawasan lindung atau rawan bencana hanya demi keuntungan jangka pendek.

“Jangan sampai demi vila, kita korbankan lingkungan dan nyawa manusia. Ini saatnya kita kembali ke pembangunan yang berkelanjutan,” tegasnya.


Kesimpulan

Tragedi longsor di Puncak menjadi peringatan keras bagi semua pihak: dari pemerintah daerah, investor, hingga masyarakat umum. Pembangunan yang tidak taat aturan tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merenggut nyawa dan merusak masa depan lingkungan.

https://priscillaband.com/

https://spvimalfoodstuff.com/

Tags:

Gedung Runtuh Timpa Warga, 6 Orang Tewas-Banyak yang Masih Terjebak

Gedung Runtuh ,  Sebuah gedung berlantai lima runtuh di Pakistan Jumat (4/7/2025). Ini menewaskan sedikitnya lima orang : dan menyebabkan enam orang terluka, dengan lebih banyak korban terjebak di bawah reruntuhan, kata polisi. Mengutip AFP, kejadian ini terjadi pukul 10.10 waktu setempat. Tim penyelamat dan penduduk di kota pelabuhan besar Karachi bekerja sama untuk mengeluarkan orang-orang dari reruntuhan. Sementara itu,lembaga penyelamatan setempat Yayasan Kesejahteraan Edhi memimpin operasi penyelamatan. Ia mengatakan mungkin ada sedikitnya delapan hingga 10 orang lagi yang masih terjebak, menggambarkannya sebagai gedung yang sudah usang.

Gedung Runtuh

Gedung Runtuh Timpa Warga, 6 Orang Tewas-Banyak yang Masih Terjebak– Atap dan bangunan runtuh merupakan hal yang umum di Pakistan. Terutama karena standar keselamatan yang buruk dan bahan bangunan yang buruk di negara Asia Selatan yang berpenduduk lebih dari 240 juta orang tersebut. Namun, Karachi, yang dihuni lebih dari 20 juta orang, sangat terkenal karena konstruksi yang buruk, perluasan ilegal serta infrastruktur yang menua. Kepadatan penduduk dan penegakan peraturan bangunan yang lemah juga jadi soal lain.

Gedung Runtuh Timpa Warga, 6 Orang Tewas-Banyak yang Masih Terjebak

 

Insiden Tragis di Karachi

Sebuah tragedi besar terjadi pada Jumat (4/7/2025) di Karachi, Pakistan, ketika sebuah gedung berlantai lima runtuh secara tiba-tiba. Peristiwa memilukan ini mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka serius. Pihak kepolisian juga mengonfirmasi bahwa masih banyak korban yang diyakini terjebak di bawah tumpukan puing.

Gedung tersebut terletak di kawasan permukiman padat penduduk, membuat proses evakuasi semakin sulit dan berisiko. Tim penyelamat bekerja tanpa henti sejak Jumat malam, menggunakan alat berat dan detektor gerak untuk mencari tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.

Penyebab Runtuhnya Gedung

Menurut laporan awal, penyebab runtuhnya gedung diduga kuat terkait dengan kualitas konstruksi yang buruk. Karachi, yang dihuni lebih dari 20 juta orang, memang terkenal dengan masalah pembangunan ilegal dan lemahnya pengawasan terhadap standar keselamatan bangunan. Banyak bangunan dibangun tanpa perizinan yang memadai atau dengan bahan berkualitas rendah demi menghemat biaya.

Selain itu, kondisi infrastruktur yang menua serta kepadatan penduduk yang ekstrem turut memperparah situasi. Kurangnya perawatan dan renovasi berkala menyebabkan banyak gedung berada dalam kondisi rapuh, siap runtuh kapan saja.

Faktor utama penyebab runtuhnya gedung di Karachi antara lain:

  • Konstruksi tidak sesuai standar keselamatan
  • Penggunaan material bangunan berkualitas rendah
  • Penambahan lantai ilegal tanpa izin resmi
  • Tidak adanya perawatan berkala dan pemeriksaan struktural
  • Lemahnya penegakan hukum terkait peraturan bangunan

Korban dan Upaya Penyelamatan

Hingga berita ini ditulis, enam orang dilaporkan meninggal dunia. Tim medis juga mengonfirmasi enam orang mengalami luka berat dan sedang dirawat intensif di rumah sakit terdekat. Sayangnya, jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah karena banyak orang dilaporkan masih terjebak di bawah reruntuhan.

Petugas penyelamat menghadapi berbagai kendala, seperti jalan sempit yang menyulitkan mobilisasi alat berat serta risiko tambahan runtuhnya bagian lain gedung. Beberapa relawan dan warga setempat juga turut membantu, meski dengan peralatan seadanya.

“Kami mendengar suara orang minta tolong dari dalam reruntuhan,” ujar salah satu petugas penyelamat. “Kami berusaha secepat mungkin, tapi kondisi sangat berbahaya.”

Masalah Klasik di Karachi

Kejadian ini bukan yang pertama di Karachi. Kota terbesar di Pakistan tersebut sudah lama dikenal memiliki masalah terkait pembangunan gedung yang tidak sesuai aturan. Kepadatan penduduk yang sangat tinggi memaksa banyak warga membangun atau memperluas bangunan tanpa izin resmi.

Menurut data pemerintah setempat, lebih dari 60% bangunan di Karachi dibangun tanpa sertifikat kelayakan struktural. Hal ini menjadikan kota tersebut rentan terhadap bencana bangunan runtuh, terlebih saat musim hujan atau gempa bumi melanda.

Selain itu, lemahnya penegakan hukum membuat para pengembang nakal leluasa beroperasi. Banyak kasus pembangunan liar yang lolos dari sanksi hukum, sehingga praktik berbahaya ini terus berulang.

Tuntutan untuk Reformasi

Peristiwa ini memicu kemarahan masyarakat dan desakan kepada pemerintah setempat agar segera melakukan reformasi besar-besaran di sektor konstruksi. Warga mendesak adanya audit menyeluruh terhadap gedung-gedung tinggi, serta penegakan hukum yang lebih tegas terhadap bangunan ilegal.

Beberapa aktivis juga menuntut transparansi dalam penerbitan izin pembangunan, serta perlunya pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja konstruksi agar kualitas bangunan dapat dijamin.

“Ini bukan sekadar tragedi, tapi kegagalan sistemik,” kata seorang aktivis sosial. “Pemerintah harus bertanggung jawab penuh dan segera mengambil tindakan nyata sebelum lebih banyak nyawa melayang.”

Upaya Jangka Panjang

Sebagai solusi jangka panjang, para pakar menyarankan:

  • Peninjauan ulang seluruh bangunan lama untuk memastikan kelayakan struktural
  • Penerapan sanksi berat bagi kontraktor yang melanggar aturan
  • Peningkatan pengawasan dari otoritas kota terhadap setiap proyek konstruksi
  • Edukasi masyarakat tentang bahaya pembangunan liar
  • Investasi pada infrastruktur untuk memperkuat daya tahan kota terhadap bencana

Kesimpulan

Tragedi runtuhnya gedung di Karachi pada 4 Juli 2025 menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya keamanan konstruksi. Enam nyawa melayang dan banyak korban lain masih berjuang untuk diselamatkan di bawah puing-puing. Masalah konstruksi ilegal, lemahnya regulasi, dan pengawasan yang minim menjadi akar permasalahan yang harus segera dibenahi. Jika tidak, insiden serupa sangat mungkin terulang dan menimbulkan korban lebih banyak.

https://bruceleecentral.com/

https://autopilotmagazine.com/

 

Tags:

Muncul Pulau Baru dari Bawah Laut, Ilmuwan Ungkap Tanda Kiamat

Muncul Pulau Baru, Perubahan iklim membawa ‘tanda kiamat’ bagi Bumi. Salah satu dampak perubahan iklim-  adalah memicu perubahan permukaan air. Misalnya, suhu yang memanas akan meningkatkan proses penguapan ke udara dan membuat tinggi air menyurut. Di sisi lain, suhu tinggi juga bisa memicu lelehan gunung es dan membuat permukaan air makin tinggi. Salah satu bentuk perubahan iklim yang mengubah permukaan air tampak di Laut Kaspia. Laut Kaspia tiba-tiba punya pulau baru. Pulau yang muncul dari laut itu terletak 30 kilometer di barat daya pulau lain bernama Maly Zhemchuzhny.

Muncul Pulau Baru

Muncul Pulau Baru dari Bawah Laut, Ilmuwan Ungkap Tanda Kiamat– Penurunan air Laut Kaspia bukanlah pertama kali terjadi. Dalam catatan Podolyako pernah terjadi beberapa kali dari 1930-an dan 1970-an serta 2010 lalu. Para ilmuwan berupaya melakukan ekspedisi langsung ke pulau baru di Laut Kaspia. Namun, ekspedisi yang dilakukan belum bisa mendekati pulau tersebut. Cuaca buruk dan kondisi perairan dangkal menghalangi mereka untuk mengunjungi secara langsung ke sana meskipun telah berhasil mendekati pulau.

Muncul Pulau Baru dari Bawah Laut, Ilmuwan Ungkap Tanda Kiamat

Fenomena alam yang mengejutkan kembali terjadi. Sebuah pulau baru tiba-tiba muncul dari bawah laut di kawasan Laut Kaspia. Pulau ini terletak sekitar 30 kilometer di barat daya pulau Maly Zhemchuzhny, sebuah pulau kecil yang sudah lebih dulu dikenal di wilayah tersebut. Kemunculan pulau ini tidak hanya mengundang rasa takjub para ilmuwan, tetapi juga memunculkan spekulasi terkait tanda-tanda kiamat atau perubahan besar yang mengancam ekosistem global.

Lokasi dan Karakteristik Pulau Baru

Pulau baru yang muncul di Laut Kaspia ini berjarak sekitar 30 kilometer dari Maly Zhemchuzhny. Letaknya yang terpencil membuatnya sulit diakses, namun citra satelit berhasil merekam kemunculannya secara jelas. Menurut laporan para peneliti, pulau ini memiliki luas sekitar 1,5 kilometer persegi dengan ketinggian rata-rata sekitar 2 meter di atas permukaan laut.

Struktur pulau terdiri dari pasir, lumpur, serta material vulkanik yang terangkat akibat tekanan geologi di dasar laut. Proses serupa juga pernah terjadi di wilayah lain, seperti kemunculan pulau baru di Kepulauan Tonga pada 2015 akibat letusan gunung berapi bawah laut.

Faktor Geologi di Balik Kemunculan Pulau

Fenomena ini disebabkan oleh aktivitas tektonik dan akumulasi sedimen di dasar laut. Laut Kaspia, yang merupakan laut tertutup terbesar di dunia, dikenal memiliki aktivitas geologi yang kompleks. Pergerakan lempeng bumi dan tekanan dari dalam kerak bumi mendorong material ke permukaan, sehingga membentuk daratan baru.

Aktivitas Tektonik

Lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia yang saling bertabrakan di beberapa titik memicu terbentuknya zona lemah di dasar Laut Kaspia. Zona ini menjadi jalur keluarnya material sedimen dan lumpur.

Akumulasi Sedimen

Selain aktivitas tektonik, akumulasi sedimen dari sungai-sungai besar yang bermuara ke Laut Kaspia (seperti Sungai Volga) juga berkontribusi dalam pembentukan pulau baru. Sedimen yang terus menumpuk selama puluhan tahun akhirnya membentuk struktur yang cukup stabil untuk muncul ke permukaan.

Spekulasi Ilmuwan: Tanda Kiamat atau Fenomena Alam Biasa?

Beberapa kalangan menafsirkan kemunculan pulau ini sebagai pertanda kiamat atau bencana besar. Namun, para ilmuwan menegaskan bahwa fenomena ini adalah bagian dari siklus geologi alami bumi.

Menurut Dr. Alexei Smirnov, ahli geologi dari Moscow State University, fenomena kemunculan pulau baru bukanlah sesuatu yang luar biasa dalam konteks evolusi bumi. “Ini adalah proses alami yang sudah terjadi jutaan tahun. Namun, perubahan iklim dan naiknya permukaan laut bisa mempengaruhi frekuensi dan lokasi kemunculan pulau baru,” jelas Smirnov.

Faktor Perubahan Iklim

Perubahan iklim global yang mempercepat pencairan es dan mempengaruhi distribusi air di bumi juga berperan. Penurunan permukaan air di Laut Kaspia akibat peningkatan suhu global membuka peluang bagi daratan baru untuk muncul.

Perspektif Religius dan Budaya

Selain penjelasan ilmiah, banyak masyarakat lokal yang mengaitkan fenomena ini dengan mitos atau ramalan kuno. Dalam beberapa budaya di sekitar Laut Kaspia, kemunculan pulau mendadak sering diartikan sebagai pertanda perubahan besar atau bencana yang akan datang.

Dampak Ekologis Kemunculan Pulau Baru

Selain memicu diskusi ilmiah dan spiritual, kemunculan pulau baru ini juga membawa dampak ekologis signifikan.

Habitat Baru untuk Flora dan Fauna

Pulau baru berpotensi menjadi habitat baru bagi burung migrasi, spesies amfibi, dan tanaman pesisir. Kehadiran ekosistem baru ini dapat meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan Laut Kaspia.

Ancaman bagi Ekosistem Laut

Namun, munculnya pulau juga bisa mengganggu ekosistem laut sekitar, terutama jika terjadi perubahan arus laut dan sedimentasi yang drastis. Hal ini bisa mempengaruhi ikan dan biota lain yang bergantung pada kondisi perairan tertentu.

Contoh Pulau Baru Lain di Dunia

Fenomena kemunculan pulau baru sebenarnya bukan hal pertama dalam sejarah. Beberapa contoh yang pernah tercatat antara lain:

  • Pulau Hunga Tonga-Hunga Ha’apai (Tonga): Terbentuk pada 2015 akibat letusan gunung berapi bawah laut. Pulau ini sempat menjadi sorotan dunia karena memunculkan daratan baru seluas sekitar 1,8 kilometer persegi.
  • Pulau Nishinoshima (Jepang): Muncul pada 1973 dan kembali aktif pada 2013. Pulau ini terus berkembang akibat aktivitas vulkanik dan saat ini sudah memiliki vegetasi awal.
  • Pulau Surtsey (Islandia): Terbentuk pada 1963 dari letusan bawah laut. Surtsey menjadi laboratorium alami untuk mempelajari proses kolonisasi ekosistem baru.

Reaksi Pemerintah dan Komunitas Ilmiah

Pemerintah setempat bersama lembaga penelitian Rusia sudah mengirimkan tim ekspedisi untuk memetakan pulau baru ini secara detail. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk menentukan potensi geologi, ekologi, dan kemungkinan pemanfaatan di masa depan.

Potensi Ekonomi

Beberapa ahli juga menilai pulau baru ini bisa memiliki potensi ekonomi, seperti sumber mineral atau lokasi wisata ilmiah. Namun, eksploitasi berlebihan harus dihindari demi menjaga keseimbangan alam.

Kesimpulan: Antara Keajaiban Alam dan Peringatan

Kemunculan pulau baru di Laut Kaspia adalah bukti nyata betapa dinamisnya bumi yang kita tempati. Meskipun ada anggapan bahwa fenomena ini adalah tanda kiamat, para ilmuwan lebih melihatnya sebagai bagian dari evolusi alam yang normal.

https://tegobe.com/

kadobet

Tags:

Raksasa Ojol Ini Dulu Cabut dari RI, Sekarang Jadi Ancaman Driver

Jadi Ancaman Driver, Masih ingat Uber, perusahaan transportasi online yang sempat berkiprah di jalanan Indonesia – hingga tahun 2018? Raksasa transportasi online itu kini memimpin revolusi taksi tanpa sopir (robotaxi) di Amerika Serikat (AS). Menggandeng anak perusahaan Google yakni Waymo, Uber memperluas layanan robotaxi di Atlanta, setelah sebelumnya hadir di Austin, Texas.

Jadi Ancaman Driver

Raksasa Ojol Ini Dulu Cabut dari RI, Sekarang Jadi Ancaman DriverLayanan ini menggunakan mobil listrik Jaguar I-PACE yang dikemudikan sepenuhnya oleh sistem otomasi tanpa sopir. Tak hanya efisien, pengguna hanya dikenakan tarif setara UberX atau Comfort, tanpa opsi memberikan tip. Dengan kata lain, ini akan menjadi era ancaman bagi para supir atau driver taksi online karena posisi mereka mulai diganti teknologi.

Raksasa Ojol Ini Dulu Cabut dari RI, Sekarang Jadi Ancaman Driver

Masih ingat dengan Uber? Perusahaan transportasi online asal Amerika Serikat ini pernah beroperasi di Indonesia sejak 2014 dan menjadi salah satu pionir dalam layanan ojek dan taksi online. Namun, pada 2018, Uber memutuskan hengkang dari pasar Indonesia setelah menjual operasinya ke Grab. Kini, lima tahun setelah keluar dari Indonesia, Uber justru memimpin tren baru di industri transportasi global: taksi tanpa sopir atau robotaxi.

Uber di Indonesia: Dari Pemimpin Pasar hingga Mundur

Saat pertama kali hadir di Indonesia, Uber menawarkan kemudahan transportasi dengan harga yang kompetitif. Kehadiran Uber sempat mengguncang industri transportasi konvensional dan memicu pro-kontra di kalangan pengemudi taksi serta ojek pangkalan.

Namun, persaingan yang semakin ketat dan kebijakan lokal yang rumit membuat Uber kesulitan bertahan. Pada Maret 2018, Uber resmi mengumumkan pengunduran diri dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, setelah menjual saham operasinya ke Grab. Banyak pengemudi dan penumpang setia merasa kehilangan, sementara para pesaing seperti Grab dan Gojek semakin mendominasi pasar.

Kembali Bangkit dengan Robotaxi di AS

Meski mundur dari Asia Tenggara, Uber tidak berhenti berinovasi. Di Amerika Serikat, perusahaan ini berfokus mengembangkan teknologi kendaraan otonom, yang kemudian dikenal sebagai robotaxi.

Menurut data dari Uber Advanced Technologies Group (ATG), investasi pengembangan kendaraan otonom sudah dimulai sejak 2015. Pada 2020, Uber akhirnya menjual divisi ATG ke Aurora Innovation, tetapi tetap menjalin kemitraan strategis untuk integrasi teknologi otonom dalam aplikasinya.

Pada 2023, Uber mulai menguji coba layanan robotaxi di beberapa kota besar AS seperti San Francisco, Los Angeles, dan Las Vegas. Taksi tanpa sopir ini dioperasikan melalui kerja sama dengan perusahaan teknologi otonom, seperti Motional dan Aurora. Layanan ini memungkinkan penumpang memesan kendaraan tanpa pengemudi manusia, cukup melalui aplikasi Uber seperti biasa.

Mengapa Robotaxi Menjadi Ancaman bagi Driver?

Hadirnya robotaxi membawa ancaman besar bagi para pengemudi konvensional, termasuk driver Uber sendiri. Berikut beberapa alasannya:

  • Efisiensi biaya: Tanpa harus membayar gaji sopir, perusahaan bisa menekan ongkos operasional dan menawarkan tarif lebih murah.
  • Pengurangan risiko manusia: Kecelakaan akibat kesalahan manusia (human error) dapat diminimalkan dengan teknologi otonom.
  • Layanan 24 jam penuh: Robotaxi bisa beroperasi nonstop tanpa lelah, meningkatkan ketersediaan kendaraan.

Di satu sisi, robotaxi menjanjikan efisiensi dan pengalaman baru bagi konsumen. Namun, di sisi lain, jutaan pengemudi transportasi online berpotensi kehilangan pekerjaan jika teknologi ini diadopsi secara masif.

Seberapa Siap Konsumen Menerima Robotaxi?

Meski teknologi robotaxi terus dikembangkan, penerimaan masyarakat masih menjadi tantangan besar. Survei dari Pew Research Center pada 2023 menunjukkan bahwa hanya 39% warga AS yang merasa nyaman menggunakan kendaraan otonom sepenuhnya. Kekhawatiran terbesar adalah soal keselamatan, keandalan teknologi, serta potensi masalah hukum.

Uber mencoba mengatasi masalah ini dengan melakukan berbagai uji coba ketat, menyertakan operator keselamatan di dalam kendaraan pada tahap awal, dan melibatkan pihak berwenang dalam pengawasan. Selain itu, perusahaan juga terus menyempurnakan sistem navigasi dan sensor agar lebih aman di jalanan yang kompleks.

Masa Depan Uber: Teknologi vs Manusia

Langkah Uber dalam mengembangkan robotaxi menjadi gambaran nyata bagaimana teknologi dapat menggeser peran manusia dalam industri jasa. Beberapa analis memperkirakan bahwa dalam 10—20 tahun mendatang, kendaraan otonom akan mendominasi pasar transportasi di kota-kota besar dunia.

Bagi Uber, ini merupakan peluang besar untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin transportasi masa depan. Namun, bagi driver, ini adalah tantangan serius yang harus diantisipasi. Banyak pengemudi yang kini mulai memikirkan diversifikasi pendapatan atau beralih ke pekerjaan lain agar tidak tergantung sepenuhnya pada platform transportasi online.

Pelajaran untuk Indonesia

Kisah Uber menjadi pelajaran berharga bagi pasar transportasi online di Indonesia. Saat ini, Gojek dan Grab masih mengandalkan jutaan driver manusia untuk melayani masyarakat. Namun, perkembangan teknologi global menunjukkan bahwa otomasi transportasi bukan lagi sekadar konsep fiksi ilmiah.

Jika robotaxi mulai diadopsi di Indonesia, berbagai tantangan akan muncul, seperti:

  • Regulasi dan kebijakan keselamatan kendaraan otonom.
  • Kesiapan infrastruktur jalan raya dan kota pintar.
  • Perlindungan dan penyesuaian bagi jutaan pekerja transportasi.

Indonesia perlu memikirkan strategi jangka panjang untuk menghadapi revolusi transportasi ini. Tidak hanya menyiapkan teknologi dan regulasi, tetapi juga menyiapkan program pelatihan ulang (reskilling) dan perlindungan sosial bagi para pekerja terdampak.

Kesimpulan: Uber, Dulu Pergi Sekarang Memimpin

Uber mungkin telah meninggalkan Indonesia sejak 2018, tetapi perjalanannya belum berakhir. Di Amerika Serikat, perusahaan ini terus memperkenalkan inovasi besar yang dapat mengubah wajah transportasi global, yakni robotaxi.

https://idsurvival.com/

https://autopilotmagazine.com/

 

Tags: