Apple Lari Ke India, Apple mempercepat rencananya untuk memindahkan produksi iPhone ke India setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif tinggi pada Hari Pelantikannya. Namun, China berupaya menghambat proses pemindahan itu.
Apple, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, tengah mempercepat diversifikasi rantai pasokannya dengan memindahkan sebagian besar produksi iPhone dari China ke India. Langkah ini dipicu oleh meningkatnya tarif impor AS terhadap barang-barang buatan China, yang mencapai hingga 145% . Namun, China tidak tinggal diam; negara tersebut kini memperkenalkan berbagai strategi untuk mempertahankan dominasi manufaktur dan mencegah Apple serta perusahaan teknologi lainnya berpindah ke India.
Dampak Perpindahan Produksi Apple ke India
Apple berencana untuk memproduksi seluruh 60 juta unit iPhone yang ditujukan untuk pasar AS di India pada akhir tahun depan. Langkah ini diperkirakan akan meningkatkan kontribusi produksi Apple di India hingga 25%, dari sebelumnya hanya 5-7% . Selain itu, Apple juga berencana untuk meningkatkan nilai tambah lokal di India dari 14% menjadi 15-18% dalam tiga tahun ke depan .
Perusahaan-perusahaan seperti Foxconn dan Pegatron telah memperluas kapasitas produksi mereka di India, dengan fokus pada perakitan model iPhone terbaru. Apple juga mulai memproduksi AirPods di India pada tahun 2024 dan berencana untuk meningkatkan investasi manufaktur di negara tersebut hingga mencapai $40 miliar dalam lima tahun ke depan .
Strategi China Menanggapi Perpindahan Produksi
Menanggapi pergeseran produksi ini, China telah memperkenalkan beberapa langkah strategis untuk mempertahankan posisi dominannya dalam industri manufaktur global:
Pembatasan Ekspor Teknologi dan Peralatan
China dilaporkan membatasi ekspor peralatan manufaktur canggih dan teknologi tinggi ke India dan Asia Tenggara. Langkah ini bertujuan untuk menghambat transfer teknologi dan menjaga keunggulan kompetitif industri manufaktur China .
Pembatasan Pergerakan Tenaga Kerja Ahli
China juga memberlakukan pembatasan terhadap pergerakan tenaga kerja terampil yang bekerja di sektor teknologi dan manufaktur. Hal ini untuk mencegah hilangnya sumber daya manusia yang berkompeten ke negara lain, termasuk India .
Pendekatan Diplomatik dan Tekanan Politik
Pemerintah China menggunakan saluran diplomatik untuk menekan negara-negara yang menerima investasi besar dari perusahaan-perusahaan teknologi China. Langkah ini bertujuan untuk mempertahankan akses pasar dan mencegah kebijakan yang merugikan perusahaan-perusahaan asal China .
Analisis Dampak dan Tantangan
Meskipun India menawarkan biaya produksi yang lebih rendah dan insentif pemerintah yang menarik, perusahaan-perusahaan seperti Apple menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang baru. India memiliki sistem perpajakan yang tidak stabil dan ketergantungan pada konglomerat besar, yang dapat menambah kompleksitas operasional bagi perusahaan asing .
Di sisi lain, China menghadapi tekanan dari kebijakan tarif AS dan persaingan domestik yang semakin ketat. Namun, langkah-langkah strategis yang diambil oleh China menunjukkan upaya keras untuk mempertahankan dominasi dalam industri manufaktur global.
Kesimpulan
Perpindahan produksi Apple ke India mencerminkan perubahan signifikan dalam lanskap manufaktur global. Meskipun India menawarkan peluang baru, tantangan dalam hal kebijakan dan infrastruktur tetap ada. Sementara itu, China menunjukkan keteguhan dalam mempertahankan posisinya melalui berbagai strategi. Perusahaan-perusahaan teknologi harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor ini dalam merumuskan strategi rantai pasokan mereka ke depan.