Temasek Diam-Diam Perluas Investasi ke RI, dari Telkomsel Sampai TOBA

 Perluas Investasi ke RI, Temasek Holdings terus memperluas portofolio investasinya di Indonesia, mulai dari sektor energi hijau, kesehatan, telekomunikasi, hingga ritel. Langkah ekspansi investor asal Singapura itu juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah Indonesia, yang ingin memperkuat kolaborasi strategis di sektor-sektor prioritas nasional. Menurut Airlangga, Temasek punya kontribusi penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui modal ventura, injeksi modal ke startup, dan pengembangan sektor strategis lainnya. Pemerintah pun siap membuka ruang kolaborasi baru, baik melalui Danantara maupun kemitraan BUMN.

Perluas Investasi ke RI

Temasek Diam-Diam Perluas Investasi ke RI, dari Telkomsel Sampai TOBA –  Temasek Holdings, perusahaan investasi milik pemerintah Singapura, semakin aktif memperluas portofolio investasinya di Indonesia. Meskipun pergerakannya tidak selalu terdengar di publik, Temasek memiliki rekam jejak panjang dalam mengakuisisi saham-saham strategis di berbagai sektor ekonomi Indonesia. Dari sektor telekomunikasi, energi, teknologi hingga keuangan, Temasek tampaknya memiliki agenda besar untuk memperdalam keterlibatan ekonominya di pasar domestik.

Temasek Diam-Diam Perluas Investasi ke RI, dari Telkomsel Sampai TOBA

Siapa Itu Temasek Holdings?

Temasek Holdings adalah perusahaan investasi global yang berbasis di Singapura, berdiri sejak tahun 1974. Dengan total aset senilai lebih dari SGD 382 miliar (sekitar Rp 4.500 triliun) per 2024, Temasek dikenal sebagai investor strategis yang sangat selektif dalam memilih mitra dan sektor untuk ditanamkan modal.

Fokus investasi Temasek meliputi:

  • Transformasi digital dan teknologi

  • Infrastruktur dan keberlanjutan

  • Energi terbarukan

  • Layanan keuangan dan kesehatan

Indonesia sebagai salah satu pasar berkembang terbesar di Asia Tenggara menjadi target utama ekspansi Temasek karena memiliki bonus demografi, pertumbuhan ekonomi stabil, dan pasar digital yang masif.


2. Investasi Temasek di Telkomsel: Menyasar Sektor Telekomunikasi Digital

Salah satu langkah penting Temasek adalah keterlibatannya melalui SingTel, perusahaan telekomunikasi asal Singapura yang juga merupakan anak usaha Temasek. SingTel memegang 35% saham di Telkomsel, operator seluler terbesar di Indonesia yang merupakan perusahaan patungan antara Telkom Indonesia (65%) dan SingTel (35%).

Tujuan Investasi di Telkomsel:

  • Mendorong transformasi digital Telkomsel ke sektor layanan keuangan digital dan OTT (Over the Top).

  • Memperluas jangkauan teknologi 5G dan infrastruktur digital di Indonesia.

  • Mendorong kolaborasi strategis antara ekosistem digital Indonesia dan Singapura.

Investasi ini dinilai sangat strategis karena Telkomsel tidak hanya fokus pada layanan komunikasi tradisional, tetapi juga pada sektor fintech melalui Gojek-Tokopedia (GoTo) dan LinkAja, di mana Telkomsel menjadi salah satu pemegang saham.


3. Investasi Temasek di TOBA: Taruhan Besar pada Energi Hijau

Langkah mengejutkan lainnya datang dari akuisisi saham Temasek melalui Anderson Investments Pte. Ltd, salah satu entitas milik Temasek, di perusahaan energi PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). TOBA sebelumnya dikenal sebagai perusahaan tambang batubara, namun kini tengah bertransformasi menjadi perusahaan energi terbarukan.

Fakta Menarik Investasi di TOBA:

  • Pada tahun 2021, Anderson Investments membeli 25% saham TOBA senilai USD 65 juta.

  • TOBA menargetkan pengurangan emisi karbon hingga nol (net zero emission) pada tahun 2030.

  • TOBA sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Temasek melihat peluang besar dalam transisi energi Indonesia, terutama dengan komitmen pemerintah untuk mencapai bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23% pada 2025.


4. Diversifikasi Investasi Temasek di RI: Lebih dari Sekadar Telkomsel dan TOBA

Selain dua nama besar tersebut, Temasek diketahui juga menanamkan dana di sejumlah startup dan perusahaan teknologi lain di Indonesia. Beberapa portofolio investasi strategis lainnya meliputi:

  • Gojek / GoTo Group: melalui anak perusahaan Vertex Ventures.

  • Traveloka: salah satu unicorn travel tech Indonesia.

  • Kopi Kenangan: startup F&B yang masuk radar Temasek lewat pendanaan seri C.

  • Xendit: perusahaan fintech yang berkembang cepat di bidang pembayaran digital.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Temasek tidak hanya menargetkan sektor tradisional, tetapi juga melihat potensi besar dalam ekonomi digital Indonesia yang tengah berkembang pesat.


5. Alasan Temasek Fokus pada Indonesia

Ada beberapa alasan mengapa Temasek begitu tertarik untuk memperluas investasinya di Indonesia:

a. Pertumbuhan Ekonomi yang Konsisten

Indonesia tetap menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di ASEAN, bahkan di tengah gejolak global pasca pandemi.

b. Pasar Konsumen Raksasa

Dengan populasi lebih dari 275 juta jiwa, Indonesia menawarkan pasar konsumen yang luas dan dinamis.

c. Digitalisasi yang Cepat

Lonjakan pengguna internet, e-commerce, dan layanan keuangan digital menarik investor seperti Temasek yang fokus pada inovasi teknologi.

d. Dukungan Regulasi Pemerintah

Kebijakan seperti Omnibus Law dan percepatan pembangunan infrastruktur membuat iklim investasi di Indonesia semakin kondusif.


6. Dampak Ekonomi dan Potensi Kolaborasi Strategis

Keterlibatan Temasek di Indonesia bukan sekadar keuntungan finansial, tetapi juga membawa dampak ekonomi dan teknologi yang signifikan. Beberapa potensi dampaknya:

  • Transfer teknologi dan manajemen: Kolaborasi dengan perusahaan global memungkinkan peningkatan kualitas SDM dan efisiensi operasional.

  • Perluasan lapangan kerja: Investasi di sektor digital dan energi hijau menciptakan lapangan kerja baru.

  • Akselerasi transformasi digital: Dana dari Temasek membantu perusahaan Indonesia beradaptasi dengan tren digital global.


7. Tantangan dan Risiko Investasi Temasek di Indonesia

Meski prospeknya menjanjikan, Temasek juga menghadapi tantangan di pasar Indonesia, antara lain:

  • Ketidakpastian regulasi di sektor energi dan digital.

  • Risiko geopolitik dan makroekonomi seperti fluktuasi nilai tukar dan inflasi.

  • Persaingan lokal dan global yang semakin ketat di sektor startup dan telekomunikasi.

Namun, dengan rekam jejak dan strategi jangka panjang, Temasek cenderung mengambil pendekatan hati-hati namun progresif dalam mengelola risiko ini.


Kesimpulan

Dari Telkomsel hingga TOBA, serta berbagai investasi di sektor digital dan energi, Temasek Holdings menunjukkan komitmen jangka panjangnya di Indonesia. Meskipun ekspansinya tidak selalu menjadi berita utama, langkah-langkah Temasek menegaskan bahwa Indonesia merupakan bagian penting dari portofolio global mereka.

https://bruceleecentral.com/

https://heylink.me/kadobetwin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*