Elon Musk Ditendang, Amerika Mau Cari Peggantinya

Menteri Perhubungan Amerika Serikat (AS), Sean Duffy, mengumumkan kemungkinan besar untuk mencari perusahaan lain sebagai pengganti SpaceX dalam proyek krusial mengembalikan astronaut ke Bulan. Langkah tegas ini diambil karena SpaceX dinilai tidak mampu mengikuti timeline yang telah ditetapkan NASA. “Kami tidak akan menunggu satu perusahaan [untuk menjalankan proyek antariksa],” tegas Duffy, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (21/10/2025), mengindikasikan bahwa AS harus bergerak cepat demi kepentingan strategis nasional.

elon musk

Alasan Utama: Perlombaan Antariksa Melawan China

Duffy menjelaskan bahwa dorongan untuk mempercepat proyek ini adalah untuk memastikan AS memenangkan ‘perlombaan antariksa kedua’ melawan China. Proyek ambisius ini bukan hanya sekadar kunjungan, tetapi bertujuan untuk kembali ke Bulan, mendirikan kamp, dan pangkalan permanen. Demi tujuan strategis ini, Duffy menyatakan kesiapan untuk meninjau kembali kontrak yang sudah ada jika prosesnya dinilai menghambat kemajuan.

Penundaan Misi Artemis dan Target Baru

SpaceX sendiri sebelumnya telah memenangkan kontrak pada tahun 2021 untuk menyediakan Sistem Pendaratan Manusia (HLS) untuk misi Artemis III. Namun, NASA telah menunda jadwal misi berikutnya, dengan peluncuran berawak yang mengelilingi Bulan diundur hingga April 2026, sementara misi pendaratan astronaut di wilayah kutub selatan Bulan baru akan dilakukan pada tahun 2027. Meskipun ada penundaan, Duffy optimistis bahwa jadwal peluncuran berawak dapat dimajukan menjadi awal Februari 2026, dan membuka kontrak bagi dua perusahaan potensial untuk misi kembali ke Bulan pada tahun 2028.

Blue Origin Disebut Sebagai Pesaing Potensial

Meskipun perusahaan yang akan menggantikan SpaceX tidak disebutkan secara pasti, proyek Artemis NASA . Hal ini melibatkan sejumlah raksasa industri seperti Blue Origin milik Jeff Bezos, Boeing, Lockheed Martin, dan Northrop Grumman. Duffy secara terbuka menyebut Blue Origin sebagai pesaing kuat yang berpotensi mengambil alih, mengingat perusahaan tersebut juga telah memperpanjang tenggat waktu proyeknya, menunjukkan keseriusan dalam mengejar peluang ini. “Presiden dan saya ingin mencapai Bulan di masa jabatan presiden, jadi saya akan membuka kembali kontraknya,” ungkap Duffy.

Respon Kontroversial dari Elon Musk

Ancaman yang dilontarkan Duffy segera direspons oleh pendiri SpaceX, Elon Musk, dengan nada meremehkan pesaingnya. Tanpa menanggapi substansi pergantian kontrak, Musk justru menyoroti rekam jejak Blue Origin. Ia menyatakan, “Blue Origin tak pernah mengirimkan awak ke orbit, apalagi Bulan,”. Hal ini mempertanyakan kemampuan perusahaan Jeff Bezos untuk mengambil alih misi antariksa sepenting pendaratan di Bulan.

wspublishers.com

kim lamarre

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*