Bos COIN Ungkap Alasan IPO di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi

Ungkap Alasan IPO, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu – (9/7/ 2025). Manajemen COIN mengungkapkan optimisme terhadap pasar kripto tanah air, meski di tengah ketidakpastian ekonomi. Malahan COIN optimistis IPO ini menjadi momentum untuk menggairahkan pasar kripto Indonesia. Direktur Utama Indokripto Koin Semesta Ade Wahyu mengatakan meski industri kripto sering dianggap masih volatil, namun minat terhadap saham COIN sangat tinggi. Hal ini memperlihatkan antusiasme masyarakat tergolong tinggi terhadap industri kripto. Dia pun optimistis industri kripto nasional memiliki masa depan yang cerah, mengingat potensinya masih sangat besar

Ungkap Alasan IPO

Bos COIN Ungkap Alasan IPO di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi – COIN pun sukses tercatat sebagai emiten ke-18 di tahun 2025 dan menjadi bursa Aset Kripto pertama di dunia yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Sebagai informasi, calon investor menyambut positif saham COIN selama masa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 2-7 Juli 2025. Dalam periode tersebut, saham COIN mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga lebih dari 180 kali dengan total pemesanan lebih dari 200.000 calon investor.

Bos COIN Ungkap Alasan IPO di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi

Pada April 2021, Coinbase (ticker: COIN), bursa kripto terbesar asal AS, mencuri perhatian dunia lewat direct listing di Nasdaq. Di tengah ketidakpastian ekonomi global—inflasi tinggi, resesi yang diantisipasi, dan krisis pasar kripto—mengapa perusahaan sekelas Coinbase tetap mantap melantai ke publik? Artikel ini menyajikan insight mendalam dari CEO Brian Armstrong dan eksekutif kunci lainnya.


IPO sebagai Alat Legitimasi Ekonomi & Industri

Membangun kredibilitas di mata investor
Kepemimpinan Brian Armstrong menegaskan bahwa IPO merupakan milestone penting: “IPO Coinbase … pertama bagi perusahaan kripto asli di bursa saham besar AS,” memberikan legitimasi bagi seluruh industri kripto . Tokenisasi ekuitas melalui saham langsung di bursa tradisional memperkuat citra Coinbase sebagai pemain serius di dunia finansial.

Menangkap momentum pasar hot IPO
Pada awal 2021, IPO memang sedang marak. Didorong oleh likuiditas melimpah akibat stimulus Covid-19—harga obligasi rendah, investor haus aset teknologi—market penuh antusiasme . Coinbase memutuskan waktu yang tepat untuk melantai, memanfaatkan gelombang minat tinggi dari investor ritel dan institusi.


Alasan Fundamental: Diversifikasi & Transparansi

Diversifikasi pendapatan

Awalnya 96 % pendapatan Coinbase berasal dari biaya transaksi . CEO Armstrong menargetkan agar dalam 5–10 tahun ke depan, lebih dari 50 % berasal dari layanan seperti staking, kartu kredit crypto, dan langganan premium . Reddit pun menyoroti:

“trading revenue … crypto market environment heavily influenced our Q2 financial results.”

IPO memperkuat kepercayaan investor terhadap strategi jangka panjang ini.

 Transparansi operasional

Sebagai perusahaan publik, Coinbase wajib merilis laporan kuartalan dan tahunan. Ini memberi kredibilitas, sekaligus memantau biaya operasi seperti infrastruktur node, biaya dukungan pelanggan, dan stablecoin rewards yang signifikan .


Pengelolaan Risiko di Masa Ketidakstabilan

Persiapan menghadapi resesi atau “crypto winter”

Armstrong menyebut situasi ekonomi 2022–2023 “mengingatkan kita pada resesi pasca booming 10+ tahun”, dan Coinbase sudah melewati empat siklus bear market sebelumnya . Penggalangan modal lewat IPO memberi polarnya cash, untuk bertahan di pasar suram.

Menekan biaya operasional

IPO menyediakan dana untuk efisiensi: Coinbase memangkas 18–25 % tenaga kerja; Armstrong menyoroti perlunya mengubah biaya tetap jadi biaya variabel, termasuk efisiensi vendor dan AWS .


Membangun Ekosistem Kripto yang Teratur

Menjawab regulasi

Coinbase secara terbuka menyatakan bekerja sama dengan regulator AS—SEC, CFTC—dalam hal klasifikasi token kripto . Sebagai entitas publik, mereka harus patuh atas regulasi dan audit, meminimalisir isu legal.

Proteksi pengguna

Setelah diretas atau upaya pemerasan (Mei 2025), dana cadangan publik Coinbase digunakan untuk compensasi hingga US$400 juta . Status publik mendukung transparansi dan akuntabilitas semacam ini.


Contoh & Data Pendukung IPO COIN

Tahun Peristiwa & Data Catatan
2021 Harga referensi listing US$250, dibuka di US$381; valuasi mendekati US$100 miliar IPO berjalan sangat sukses
Q2 2021 Total platform assets US$223 miliar (11 % kapitalisasi kripto) Skala pengguna dan dana besar
2022 Laba bersih Q2 turun US$1,1 miliar; belanja infrastruktur tinggi Menuntut efisiensi dan pemotongan biaya
2023–2024 2024 revenue US$6,565 miliar; profit US$2,578 miliar; memegang aset US$404 miliar Stabilitas finansial yang kuat

 Tantangan & Kritik IPO COIN

Fluktuasi harga saham

Dibuka di US$381, saham COIN sempat turun 62 % dari harga IPO setahun kemudian . Ini mencerminkan korelasi yang kuat dengan volatilitas pasar kripto.

Persaingan & Margin Fee

Analis memperingatkan persaingan ketat dari bursa lain bisa menurunkan fee trading—menyerupai perang margin di broker saham . Coinbase mulai mengantisipasi lewat diversifikasi pendapatan.

Regulasi & reputasi

Isu lanskap hukum (mantan napi jadi UBO) sempat menyeret perhatian OJK kalau di Indonesia perihal PT Indokripto Koin Semesta (COIN) . Ini menunjukkan IPO kripto membawa sorotan tinggi.


Kesimpulan: IPO Adalah Strategi Jitu

  • Legitimasi & eksposur pasar – Menjadi penanda besar bahwa kripto bisa mainstream.
  • Diversifikasi & proteksi pendapatan – Mengurangi ketergantungan atas trading fees.
  • Akses modal untuk bertahan – Menjamin likuiditas saat krisis.
  • Transparansi & kepatuhan – Menjawab regulasi dan membangun kredibilitas.
  • Menekan biaya & memaksimalkan efisiensi – Respon cepat terhadap volatilitas.

Dengan IPO, Coinbase bertransformasi dari “startup hype” menjadi korporasi global stabil, siap menghadapi ekonomi fluktuatif dan menuju ekosistem kripto mapan.


Poin-poin Penting (Takeaways)

  • IPO sebagai momen monumental bagi dunia kripto dan pasar modal tradisional.
  • Sumber pendapatan beragam: trading fees masih dominan, tapi langganan & layanan mulai menyumbang signifikan.
  • Manajemen risiko aktif: efisiensi biaya, rasionalisasi tenaga kerja, hingga konversi biaya tetap ke variabel.
  • Regulatory-ready: meningkatkan transparansi, menjaga reputasi, dan menjawab tuntutan hukum.
  • Investor harus realistis: potensi kenaikan nilai saham besar, tapi disertai risiko volatilitas tinggi.

Rekomendasi untuk Investor & Praktisi

  • Investor ritel/institusi: Pahami siklus kripto dan struktur pendapatan Coinbase. IPO bukan sinyal “instan kaya”—itu adalah investasi jangka panjang.
  • Pelaku startup dan fintech: Mencontoh strategi diversifikasi dan IPO bisa menjadi blueprint membangun kepercayaan investor.
  • Regulator & pengawas: Perlu kesiapan memonitor risiko reputasi dan memastikan UBO tidak bermasalah, seperti kasus mantan napi di COIN Indonesia.

Penutup

Dalam kondisi ekonomi global yang tidak menentu, IPO Coinbase bukan sekadar langkah finansial. Itu adalah strategi menyeluruh: membangun kredibilitas, mengamankan modal, merancang struktur pendapatan berkelanjutan, dan menciptakan standar regulasi. Di tengah “crypto winter”, perusahaan ini memilih menyapa publik bukan karena terdesak, melainkan karena siap melangkah lebih besar – “never as good as it seems, never as bad as it seems.”

https://seancorcoranart.com/

https://melrosepromenade.com/

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*